Saya sudah bosan dijejali pertanyaan "Kuliah dimana Bim?","Ngga kuliah Bim?","Mau jadi apa Bim?".Ya berulang-ulang pertanyaan itu mengaung-ngaung di telinga saya.Entah sudah imun atau apa saya jadi terbiasa dengan pertanyaan tersebut dan hanya tertawa sebagai jawaban seakan-akan pertanyaan tadi itu hanya sekedar "Bercanda" :D.Beberapa teman saya menyarankan saya mengikuti jurusan yang mereka jalani sekarang dengan alasan enak bisa kumpul-kumpul,karena kebetulan banyak temen-temen saya yang menuntut ilmu di jurusan tersebut.Otak saya lalu berpikir "iya-ya enak kumpul-kumpul tiap hari" di satu sisi "ah ini kan bukan jurusan yang sesuai bakat saya".Sedangkan setipa kali saya ditanya dan saya menjawab bahwa saya ingin masuk sekolah musik bertanya seperti mengejek dengan berkata "mau jadi apa?".Apakah salah saya ingin sekolah sesuai kata hati saya,apakah salah saya ingin sekolah sesuai dengan bakat saya.Mengapa pola pikir mereka jika kita mengambil jurusan sekolah yang tidak "Mainstream" maka tidak akan sukses?, menyedihkan sekali pola pikir seperti itu.Padahal belum tentu juga bila saya masuk ke jurusan yang "Mainstream" tersebut saya akan sukses. Di dunia ini tidak ada yang pasti,kecuali kematian maka apa salahnya jika kita mengikuti kata hati. Bahkan kesannya seperti saya ini bodoh sekali,tidak memiliki otak jika saya tidak "Kuliah". Saya pernah mengikuti masa-masa kuliah,Dulu saya sempat berkuliah Sastra Inggris di salah satu perguruan tinggi negeri bergengengsi di Surabaya meski, bertahan hanya sampai semester 2. Apakah yang menghentikan saya? saya merasa perkuliahannya terlalu mirip dengan apa yang saya dapatkan di bimbingan belajar bahasa inggris hanya bedanya jika saya menyelesaikan di perguruan tinggi kita mendapatkan ijazah,Ilmu yang kita dapatkan "SAMA".
Saya sedih jika melihat beberapa teman saya yang besar-besaran IP semasa kuliah dulu.Saya bertanya-tanya "apakah kita kuliah hanya untuk besar-besaran IP?".beberapa teman saya bahkan sampai menyelipkan dalam doa mereka "Semoga IP semester ini tinggi" tidak pernah saya mendengar ada yang memohon supanya Ilmu yang didapatkannya semasa kuliah dapat diserap dan bermanfaat bagi orang lain.Apakah nilai-nilai anda mempengaruhi masa depan anda,IP tinggi maka masa depan cerah dan orang yang tidak kuliah tidak akan pernah sukses.Anda pasti tahu Bill Gates,Dia tidak menyelesaikan kuliahnya da lihat dia sekarang,Bahkan teman-teman semasa kuliahnya dulu yang memiliki IP tinggi bekerja pada Microsoft,perusahan yang dia miliki.Mindset kita dalam pendidikan adalah selalu berlomba menjadi yang lebih tinggi dalam mendapatkan nilai.Bagaimanapun caranya entah ilmu yang dipelajari itu masuk atau tidak.Itulah yang membuat saya tidak melanjutkan studi saya.Saya selalu berpikir bahwa "Ilmu" tidak melulu hanya didapat dari institusi-institusi seperti itu.Ilmu bisa didapat dari mana saja selama kita mau terus belajar.Saya pribadi bisa saja meneruskan kuliah saya dulu dan "menyamar" seakan-akan saya menyukainya hanya untuk membanggakan orang tua saya saat itu.Tapi hati saya berkata lain.Saya malah kasian kepada orang tua saya jika saya hanya kuliah untuk mengejar nilai bukan ilmu.Mungkin kata-kata saya diatas terdengar (maaf) Goblok tapi itulah saya.Karena definisi sukses menurut tiap orang itu berbeda dan pola pikir,mindset tiap orang berbeda-beda.
Keputusan saya untuk keluar dari PTN tersebut dibilang cukup gila oleh beberapa orang karena untuk masuk kesitu cukup sulit.At least dengan pernah masuk PTN itu membuktikan saya tidak bodoh dan dengan berani keluar dari situ membuktikan saya berani mengikuti kata hati saya sendiri,bukan orang lain.Karena menurut saya "Learning By Doing" lebih baik daripada "Learning By Sitting and Listening" :D.
(Kita lanjutkan pada Part 2 di lain kesempatan)
(saya selalu mengingatkan semua kata-kata diatas adalah menurut saya,bukan anda,bukan mereka bukan juga kalian)